+Cantuman Mimpi +
cantuman mimpi? mimpi apakah yang tercantum kawan ?
:)
Ini adalah antologi saya yang terbaru bersama-sama penulis muda Malaysia yang hebat semuanya
saya masih baru dan sangat mencemburui mereka
pun begitu, secara peribadi saya amat terharu dengan penerbitan buku ini dan berbangga sebab cerpen saya digandingkan bersama-sama dengan mereka.
Cantuman Mimpi merupakan terbitan bersama Legasi Oakheart dan ITBM
Baru sahaja dilancarkan di Dewan Bahasa dan Pustaka
5 cerpen daripada buku ini telah difilempendekkan
gambar kenangan bersama-sama SM Zakir. Penyumbang kata pengantar Cantuman Mimpi
dan Fathul penulis cerpen dalam Cantuman Mimpi
oh ya ! saya sedikit tembam
Untuk cerpen saya setelah rimpuh,
sungguh ! ini adalah cerpen yang saya karang dalam konsyen yang paling sedih.
dan saya menangis
kawan, nanti kalau kau beli buku ini,
saya harap kata-kata itu akan masuk ke dadamu. Moga-moga
selamat menikmati daerah diksi yang tak pernah mati.
Terima kasih atas sokongan anda.
Dapatkan di pasaran segera !
____________________________________________________
Malam
itu, kita masih memandang langit. Merenung angkasa. Tiada pula bintang
yang menari malam itu. Dan kita masih menunggu awan hitam itu pergi
supaya bisa kembali mengira bintang. Jangan pernah rimpuh ya, Dinda!
Tiba-tiba Dinda berkata, "Meski Pak Pandir kaya dan pintar, namun, Mak
Andeh menerima kekurangan suaminya dengan hati terbuka. Kita harus
seperti itu, Kanda. Saling memahami dan menerima apa adanya. Perbaiki
mana yang hina. Maka, kita akan bahagia selamanya."
(Petikan cerpen Wafa Awla - "Setelah Rimpuh" dalam antologi Cantuman Mimpi).
2 comments:
awk daripada indonesia ke?
tak, saya Malaysia :D
Post a Comment